Latihan Fisik pada Pasien PH-KULWAP

///Latihan Fisik pada Pasien PH-KULWAP

Latihan Fisik pada Pasien PH-KULWAP

Kuliah Whatsapp adalah program tanya jawab lewat group di aplikasi whatsapp antara anggota YHPI dengan dokter/narasumber ahli lainnya untuk topik-topik terkait Hipertensi Paru yang diadakan secara rutin dan berkala.

Untuk bergabung dalam group whatsapp dan mengikuti kuliah berikutnya, silakan hubungi Admin Pusat YHPI 0811-8986-799

 

PENGUMUMAN KULWAP YHPI

  • Waktu : Sabtu, 26 Februari 2022
  • Pukul : 19.00 – 20.00 WIB
  • Narasumber : dr. Yunia Duana, Sp.JP
  • Tema : Latihan Fisik dan Rehabilitasi Hipertensi Paru
  • Moderator : Amida

 

1. Pertanyaan:

Selamat siang dokter, Nama:Nunik, Usia:32 taun, Domisili:Bandung, Diagnosa:Vsd pH. Pasien seperti saya yang belum koreksi, bagus kah jika melakukan latihan fisik dgn cara bersepedah? Terima kasih

Jawaban:

Halo Mbak Nunik. Saya coba jelaskan dulu olahraga untuk pasien PH secara umum ya. Untuk pasien dengan VSD dan PH yang belum dikoreksi, olahraga yang baik adalah olahraga seperti pasien jantung yang lain, yaitu menggunakan prinsip FITT-P, yang terdiri dari:

F : frekuensi, yang disarankan 5-7x/minggu

I : intensitas, berdasarkan kemampuan masing2 pasien, biasanya yg disarankan 40-60% kemampuan maksimal atau denyut jantung maksimal

T : Time/durasi, bisa terus menerus (continous) atau intermitten (dijeda istirahat 5-10 menit), bisa disesuaikan dengan kemampuan pasien

T : Tipe/jenis latihan, yang disarankan adalah tipe olahraga aerobic/endurance, seperti jalan kaki/jogging/bersepeda, berenang

P : Progresif – dinaikkan secara bertahap

Yang harus diingat, olahraga ini hanya boleh dilakukan oleh pasien-pasien PH (Hipertensi paru) yang kondisinya sudah stabil dan sudah mendapatkan pengobatan yg optimal ya. Kalau sedang dalam kondisi akut, tidak boleh olahraga dulu.

Idealnya untuk memulai olahraga rutin pada pasien-pasien hipertensi pulmonal, perlu dilakukan peresepan latihan awal oleh dokter/ahli rehabilitasi. Namun bila belum ada akses ke sana, bisa dimulai secara mandiri secara bertahap. Paling mudah dilakukan dengan jalan kaki dulu, dicoba misalnya 30 menit, semampunya saja kira-kira nanti bisa dapat berapa meter, bisa secara bertahap dinaikkan sesuai kemampuan masing-masing. Yang perlu diperhatikan adalah gejala dan tanda kapan olahraga / latihan harus dihentikan. Bila saat olahraga merasakan sesak/ tersengal-sengal, nyeri dada, mual, pusing, sebaiknya dihentikan dan istirahat dulu. Jika ingin dimulai kembali, dimulai dari yang intensitasnya lebih rendah / kecepatan lebih lambat.

Jadi contoh olahraga yang baik untuk pasien PH misalnya : jalan kaki, 30 menit, dengan intensitas yang sedang (capek tapi tidak sampai ngos-ngosan), 5x/minggu, setiap 15 menit dijeda istirahat 5 menit.

Bersepeda juga boleh ya bu, tapi harus bertahap juga, namun mungkin bisa dimulai dengan jalan kaki dulu. Bila nanti berjalan kaki 30 menit tidak ngos2an, bisa mulai bersepeda ringan, namun harus dengan pendamping ya, supaya ada yang mendampingi bila ada keluhan yang muncul.

2. Pertanyaan:

Nama: untari ( 44 th), Domisili: Surabaya, Diagnosa: +PH Primer. Selamat siang dokter. Ijin Bertanya. Saya latihan fisik sementara ini hanya senam ringan dan olah bernafasan sambil berjemur diatas jam 10 pagi paling lama 30 menitan, tapi kadang saya merasa mual dan pusing dok, habis gitu saya cek saturasi saya masih normal 95 an dan jantung masih 95, yang saya tanyakan apakah boleh kadang-kadang saya minta dipijat dileher dan bahu, dan kadang kalau pusingnya sampek siang masih mengganggu,  saya minumin parasetomal (urgent), pusing, mual baru-baru ini, kalau dulu aman aman aja… apakah latihan fisik yang aman buat penderita PH… Terimakasih  dokter

Jawaban:

Halo, selamat malam Bu Untari. Sudah baik ya bu, selama ini sudah melakukan senam ringan.. Boleh jika ingin ditambah dengan olahraga jalan kaki/ jogging ringan, namun tetap harus diamati keluhannya ya bu. Kalau dengan jalan kaki muncul nyeri dada/sesak/pusing, sebaiknya istirahat dulu. Dan lebih baik bila memulai olahraga denyut jantung awal di bawah 100. Nanti bisa dilakukan pemantauan denyut jantung secara mandiri, diharapkan untuk seusia ibu, denyut jantung saat latihan tidak lebih dari 140.

Untuk prinsip olahraga nya menggunakan FITT-P seperti yang sudah saya jelaskan pada pertanyaan sebelumnya. Olahraga/aktivitas fisik terbukti melalui penelitian bahwa sangat baik untuk penderita PH dan bila dilakukan secara benar dan teratur dapat meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas fisik, kapasitas jantung paru serta otot-otot pernafasan. Jenis olahraga yang disarankan adalah aerobic/endurance exercise seperti jalan/jogging/bersepeda (sesuai dengan kemampuan).

Kemudian untuk pijat leher, bila ringan saja diperbolehkan bu, untuk mengurangi pegal, dan paracetamol juga sejauh ini aman untuk mengurangi nyeri pada pasien PH. Jadi untuk bu Untari mungkin bisa dimulai exercise jalan pelan dan dekat ya, harapannya semakin lama bisa meningkatkan kapasitas aktivitas fisiknya. bila tidak ada keluhan durasi dan intensitasnya bisa dinaikkan bertahap ya bu.. Jika bisa naik bertahap diharapkan fungsi jantung dan parunya juga bisa meningkat.

3. Pertanyaan:

Selamat siang dok saya mama dari ananda. Nama : abqary agam. Usia : 3.5 thn. Diagnosa : pjb CAVC dan Ph tinggi. Anak saya ini kalo ketawa terbahak atau lari sedikit saja sudah mual karna mungkin sesak ya dok latihan fisik apa yang cocok untuk anak saya supaya ngga terlalu sesak dok kan aktifitasnya juga di batasi. Terimakasih dokter

Jawaban:

Selamat malam mama Abqary, tetap semangat ya ma, mendampingi balita dengan PH. Saya coba jawab pertanyaannya terkait excercise ya. Untuk anak-anak memang agak sulit ya untuk mengatur latihan fisiknya. Tapi pada anak yang sudah bisa berjalan dan berlari prinsipnya hampir sama dengan dewasa ya ma. Jadi mungkin latihan awal dimulai dengan jalan ringan dulu saja, mungkin anak bisa diajak jalan-jalan sore, sambil dilihat respon nya, bila mengeluh mual/sesak bisa istirahat dulu. Boleh juga diajak untuk senam ringan gerakan kaki dan tangan ya. Kalau ingin lebih jelas mungkin bisa konsultasi langsung ke dokter anak yang merawat karena setiap pasien memiliki kebutuhan dan keterbatasan yang berbeda-beda. Lebih lanjut mungkin bisa konsultasi ke dokter anak ya mama Abqary, karena untuk anak sangat tergantung usia dan kelainan jantung yang dialami.

4. Pertanyaan:

Nama: Afriyanti, Usia: 27 th, Domisili: Dampit-Malang, Diagnosa: Asd+pH. Dokter.. saya mau tanya. Saya lagi menjalani rehabilitasi treadmill di RS. Mulai bulan Oktober 2021. Apa saja manfaat treadmill untuk pasien pH? Apa bisa untuk meningkatkan saturasi oksigen? Lalu kira-kira berapa lama untuk mengikuti treadmill? Apakah harus selesai sampai fase 5? Saturasi oksigen saya 85%. Terima kasih dok

Jawaban:

Halo Ibu Afriyanti. Selamat ya bu, sudah bisa ikut program rehabilitasi tersupervisi di rumah sakit.

Treadmill merupakan salah satu olahraga aerobic yang disarankan untuk pasien-pasien PH. Treadmill, terutama bila dalam pengawasan tenaga medis yg terlatih aman untuk pasien-pasien PH dan sangat bermanfaat. Olahraga aerobic menurut penelitian, bila dilakukan secara tepat dapat meningkatkan kebugaran jantung dan pernafasan, memperbaiki pembuluh darah paru, serta dapat memperbaiki fungsi otot pernafasan. Untuk saturasi belum tentu akan membaik ya bu, namun yang jelas setelah olahraga teratur dan tepat, aktivitas fisik sehari-hari akan lebih nyaman untuk dilakukan dan menjadi tidak mudah lelah.

Untuk berapa lama mengikuti treadmill, nanti tergantung pada kemampuan dan keterbatasan masing-masing pasien. Biasanya treadmill ini sebagai awal latihan fisik yang diharapkan nantinya dapat diteruskan secara mandiri di rumah dan pasien dapat menjalani aktivitas sehari- hari tanpa gangguan yang berarti.

5. Pertanyaan:

Nama : maghfuroh, Usia : 28 th, Domisili : demak, Diagnosa : asd closer. Dok.. Saya itu suka sekali dengan olahraga aerobik dok.. Apakah setelah hampir satu tahun operasi Saya boleh melakukan senam aerobik dok.. Terimakasih

Jawaban:

Halo Mbak Maghfuroh, bagus sekali ya sudah punya hobi olahraga. Untuk pasien2 yang sudah diclosure asd nya, biasanya setelah operasi kmrn sudah melakukan rehabilitasi jantung serta dievaluasi untuk PHnya. Bila tahap2 rehabilitasi jantung telah dilalui dan pasien sudah beraktivitas fisik seperti biasa, serta sudah tidak menderita PH, senam aerobic sangat boleh dilakukan ya bu.

Namun bila sudah lama tidak olahraga, bisa dimulai dengan olahraga bertahap dari yang ringan dulu, jalan kaki/jogging, bila sudah rutin dan tidak ada keluhan, boleh dimulai senam aerobicnya. Kecuali bila selama ini sudah olahraga rutin ya, karena senam aerobic biasanya akan memicu denyut jantung jadi sangat cepat, sehingga pada pasien-pasien jantung yang sudah dioperasi, harus adaptasi dulu supaya jantungnya terbiasa kembali. Jadi olahraga mulai yang ringan-ringan dulu ya.

6. Pertanyaan:

Nama:Atik(43th), Domisili : Yogya, Diagnosa:ASD pH. Selamat siang dokter saya pasien Asd tapi udah tindakan dan masih ada ph selama habis tindakan kurang lebih satu tahun saya melalukan aktivitas fisiknaik sepeda tapi masih ngos ngosan dan saya berhenti Sekarang ikut lance dance tapi akhir akhir ini kok kaki saya sering sakit sampai keluar memar memarnya dan kalau kelamaan  berdiri jadi bengkak ya dok dan kadang keringat dingin keluar itu bahaya tidak ya dokter  dan sebaiknya saya teruskan apa tidak ya untuk Lane dancenya terimakasih.

Jawaban:

Selamat malam bu Atik,  terimakasih atas pertanyaannya ya. Untuk keluhan ibu terkait memar dan bengkak di kaki apakah sudah pernah diperiksakan ke dokter jantung ibu? Sebaiknya mungkin perlu kontrol ya bu, untuk dilihat apakah memar-memar nya terkait perdarahan, bisa karena efek samping obat seperti warfarin. Untuk bengkaknya juga bisa karena pemberatan dari PH yang berefek ke jantung kanan. Selama masih ada proses akut sebaiknya olahraga tidak dilakukan dulu ya bu. Segera konsultasi dan periksa ke dokter jantung terdekat.

7. Pertanyaan:

Nama : Tedja (70thn), Domisili : Jakarta, PH primer. Saya penderita ph n saya juga penderita stroke dan jantung apakah rehabilitasi yang saya lakukan tidak bertolak belakang diantara ketiganya bagaimana solusinya dok, terimakasih.

Jawaban:

Selamat malam Pak Tedja. Saya coba jawab pertanyaannya ya pak. Untuk penderita stroke sendiri rehabilitasi yang dilakukan tergantung jenis stroke dan kelainan/sekuele yang menyertai ya pak, mungkin untuk lebih jelasnya rehabilitasi yang tepat untuk stroke bapak, bisa konsultasi dengan dokter saraf. Namun pada prinsipnya, pada pasien post stroke, bila masih bisa beraktivitas fisik seperti berjalan atau menggerakkan tangan dan kaki, rehabilitasinya bisa disinergiskan dengan rehabilitasi untuk pasien PH dan pasien jantung.

Bisa dimulai dengan berjalan ringan, dengan prinsip sesuai yang sudah saya jelaskan pada pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Atau bila ada keterbatasan bisa olahraga ringan menggerakkan tangan di atas tempat tidur, misalnya menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah secara berturutan, dengan latihan nafas yang benar, yaitu buang nafas (exhale) saat gerakan yang berat (angkat tangan) dan tarik nafas (inhale) saat gerakan yang lebih ringan (menurunkan tangan)

8. Pertanyaan:

Nama: Dewi Retno Sari, Usia: 29th, Domisili: surabaya, Diagnosa: asd ph.

Pertanyaan:

1.Apakah menjalani aktifitas ibu rumah tangga seperti (masak,cucibaju,menyapu,dll) itu salah satu termasuk latihan fisik dok??

2.Saturasi saya jika setelah aktifitas turun dok , dikisaran 90-80 ,, tpi jika sudah istirahat sebentar saja , saturasi naik lagi antara 90-97.. apa itu masih aman ya Dok? Terimakasih.

Jawaban:

Halo Bu Dewi.

  1. Untuk aktivitas sehari-hari, sebetulnya juga sudah masuk latihan fisik ya bu, karena dia tetap menggunakan energi dan membakar kalori. Hanya saja dibandingkan jalan/jogging yang gerakan aerobic dan konsisten, keluaran yang diharapkan seperti memperbaiki otot-otot pernafasan dan meningkatkan kapasitas jantung dan paru kurang optimal. Jadi ada baiknya bila ditambah olahraga rutin seperti jalan/jogging/bersepeda.
  2. Untuk saturasi pada pasien PH, memang biasanya akan cenderung turun pada saat aktivitas ya bu, karena oksigen banyak digunakan saat aktivitas. Bila saat istirahat saturasi normal kembali biasanya masih aman bu. Namun ketika nanti akan memulai latihan fisik, harus betul-betul dipantau keluhan, denyut nadi dan saturasi ya bu.

9. Pertanyaan:

Nama: ELseria simanullang, Usia:  34 thn, Domisili: Medan, Diagnosa: PDA+PH. Olah raga seperti apakah yang cocok dengan diagnosa PDA +PH dok ? Sebab dalam beraktivitas ringan saja mudah lelah dok, contoh sehari-hari setiap saya menyapu rumah,berkali berhenti karena tak sanggup. Jadi kira-kira olah raga seperti apa ia dokter. Terimakasih.

Jawaban:

Halo ibu Elseria. Untuk jenis olahraga yang tepat seperti yang sudah saya jelaskan di pertanyaan-pertanyaan sebelumnya ya bu. Kalau memang dengan aktivitas ringan sudah mudah lelah, mungkin bisa dimulai dengan gerakan ringan berulang ya bu, seperti gerakan-gerakan olahraga tangan atau kaki, atau mungkin jalan kaki pelan-pelan keliling rumah. Semoga bila sudah dilakukan secara rutin lama kelamaan keluhan mudah lelahnya bisa membaik ya. Memang memulai olahraga itu berat ya, jadi memang harus diniatkan. Diharapkan setelah bisa memulai dan melakukan dengan rutin efek baik yang diharapkan bisa segera kita rasakan.

Namun untuk pasien-pasien PH ( Hipertensi Paru) tetap hati-hati ya, ikuti insting masing-masing, bila ada keluhan nyeri dada/sesak/pusing segera istirahat. Sebaiknya olahraga yang dilakukan tidak membuat ngos-ngosan dan kelelahan berlebihan. Jadi diharapkan denyut nadi saat latihan tidak lebih dari 40-60% dari denyut nadi maksimal. Rata-rata diharapkan tidak lebih dari 120x/m.

Mungkin kalau tidak melihat denyut nadi, bisa dilihat dari rasa lelahnya. Sebaiknya tidak sampai ngos-ngosan saat berolahraga, rasa lelah pasti muncul, namun jangan sampe ngos-ngosan ya.

 

“Terimakasih banyak atas kesempatan yang diberikan oleh YHPI kepada saya untuk mengisi kulwap malam ini. Harapan saya teman-teman di sini tidak perlu takut untuk memulai berolahraga, namun jangan lupa bahwa olahraga hanya boleh dilakukan dalam kondisi stabil, dan harus melihat kemampuan masing-masing ya. Bila masih ragu boleh berkonsultasi ke dokter jantung yang merawat. Kemudian support grup juga sangat membantu penyembuhan pasien-pasien PH, sehingga saya sangat senang ada wadah seperti YHPI untuk pasien-pasien PH. Semoga apa yang saya berikan malam ini bermanfaat untuk bapak ibu semua”._ dr. Yunia Duana, Sp.JP

By | 2022-12-15T03:50:20+00:00 March 8th, 2022|Kuliah lewat WhatsApp|0 Comments

About the Author:

Yayasan
Yayasan Hipertensi Paru Indonesia adalah komunitas pasien, keluarga, dan kalangan medis pemerhati Hipertensi Paru. Silakan klik Daftar Anggota untuk bergabung dalam komuniitas dan klik IndoPHfamily untuk bergabung di forum utama pasien di Facebook
Open chat