Oleh : Islamiyah
Malnutrisi merupakan komplikasi penting berhubungan dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB), kejadiannya semakin meningkat bila disertai dengan gagal jantung kongestif. Malnutrisi adalah kondisi ketika anak kekurangan nutrien, mineral, dan kalori yang cukup membantu perkembangan organ vital. Yang kemudian kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya stunting.
Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup lama, umumnya dikarenakan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Hal ini mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar buruk.
Sumber: Foto karya RyanKing999
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan salah satu penyakit yang berkontribusi terhadap kejadian malnutrisi, baik sianotik maupun asianotik. Dampak malnutrisi pada anak dengan PJB yaitu :
- Kehilangan massa tubuh
- Kelemahan otot
- Keterlambatan perkembangan dan intelektual
- Mudah terinfeksi akibat gangguan sistem imun
Dilansir dari laman news.unair.ac.id gangguan gizi pada anak dengan PJB berhubungan dengan meningkatnya angka kesakitan dan kematian (yang diketahui dari seringnya masuk rumah sakit, hasil operasi yang tidak bagus, dan gangguan pertumbuhan yang menetap), pertumbuhan yang buruk, keterlambatan perkembangan mental, dan prestasi sekolah yang buruk.
Gangguan gizi pada anak dengan PJB bisa disebabkan oleh penyakit jantungnya sendiri, bisa juga karena asupan gizi yang memang kurang. Pada masyarakat dengan status ekonomi bawah gangguan gizi tersebut bisa disebabkan oleh gabungan kedua faktor tersebut. Gangguan gizi karena PJB disebabkan kebutuhan energi meningkat, jantung bekerja lebih berat untuk memenuhi kebutuhan organ-organ tubuh. Keadaan gagal jantung, kurang darah (anemia) dan kekurangan oksigen yang berkepanjangan menyebabkan nafsu makan menurun, sehingga menyebabkan proses pengolahan zat nutrisi tidak efisien dan akhirnya menyebabkan gangguan gizi.
Faktor lain yang menyebabkan stunting / gangguan gizi pada anak dengan PJB adalah kurangnya kandungan gizi dalam makanan sehari – hari, kurangnya suplementasi makanan, dan adanya gangguan penyerapan sari makanan oleh usus, serta adanya infeksi saluran pernapasan yang berulang.
Masalah gangguan gizi pada anak dengan PJB selama ini belum mendapat perhatian serius. Untuk itu diperlukan perhatian yang lebih besar dari tenaga medis, ahli gizi anak, orang tua maupun aparatur pemerintah serta semua pihak yang terkait untuk memberikan solusi. Perbaikan gizi anak dengan PJB dapat mencegah / menurunkan angka kesakitan dan kematian, mendukung tumbuh kembang yang optimal, dan memberikan angka keberhasilan operasi koreksi jantung dengan hasil yang lebih baik, serta kualitas fisik dan mental yang optimal di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, edukasi terhadap masyarakat mengenai masalah stunting ini sangatlah penting. Pencegahan kasus stunting pada anak dengan PJB dapat mengurangi faktor resiko. Dengan gizi yang cukup, diharapkan anak-anak yang sakit akan lebih terjaga kestabilan kondisinya.
Sumber :
- https://news.unair.ac.id/2020/04/14/gangguan-gizi-pada-anak-dengan-penyakit-jantung-bawaan-biru-dan-tidak-biru-seberapa-parahkah/?lang=id
- https://onesearch.id/Record/IOS4357.article-3/Details
- https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486
- https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/206046